Apakah di antara pembaca ada yang mengerti apa itu “robot line follower”? sekarang akan saya tunjukkan salah satu contoh pembuatan robot, yaitu robot line follower..
- Pendahuluan
- Sensor (Rangkaian Photo Dioda)
- Sensor (Cara Kerja)
- Processor (Pendahuluan)
- Processor (IC LM339)
- Processor (IC 74LS00)
- Processor (Motor)
- Processor (Transistor)
- Mekanik
- PCB Layout
Secara sederhana, robot line follower
adalah robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara OTOMATIS! Sebenarnya,
kalau pembaca googling, banyak sekali tutorial membuat robot line follower di
internet, tapi hampir semuanya ribet dan menggunakan mikrokontroler yang belum
dimengerti oleh bocah” smp dan sma.
Nah..terlihat bukan di gambar ada sebuah
‘benda’ dengan roda yang dapat bergerak mengikuti garis / jalur berwarna hitam
yang berbelok-belok. ‘Benda’ tersebut mengikuti garis dengan otomatis loh.
Prinsip dasarnya, sama seperti manusia, mata digunakan untuk melihat, kaki/roda
digunakan untuk berjalan, dan otak digunakan untuk berpikir. 3 Komponen utama
pada setiap robot : mata, kaki, dan otak. Sama seperti penjelasan saya pada
postingan sebelumnya, jangan pikirkan robot itu RIBET, pikirkan robot itu
sederhana, jangan dulu mikir yang rumit-rumit, robot line follower yang
sekarang akan saya tunjukkan adalah sesuatu yang SEDERHANA..! tanamkan kata”
sederhana pada pikiran pembaca sebelum memulai.
Sensor dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari
sebuah robot. Mata di sini digunakan untuk ‘membaca’ garis hitam dari track
robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke kiri. Semua
berawal dari mata bukan? Kita sebagai manusia tahu arah kita berjalan karena
kita memiliki mata. Yaah, sama seperti robot.
Pada robot line follower, sensor robot yang
dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light Dependent Resistor),
Photo Dioda, dan Photo Transistor. Saya tidak akan menjelaskan satu”
secara detail, di sini kita gunakan photo dioda sebagai sensor robot. Kalau
yang masih penasaran dengan sensor lainnya, silahkan tanya om google saja.
Gambar di atas adalah 1 pasang sensor yang
akan kita gunakan pada robot line follower. Bentuknya mirip seperti LED, yang
berwarna ungu bernama receiver (photo dioda) dan yang berwarna bening bernama
transmitter (infrared). Kalau pembaca ingin membeli di toko elektronik, bilang
saja 1 pasang infrared sensor. Untuk membuat robot ini, kita gunakan 4
pasang sensor. Sip? Murah koQ, satu pasangnya 3 ribu rupiah..
Kemudian, setelah kita mengetahui sensor apa
yang akan kita pakai, coba buat dulu rangkaian seperti di bawah ini untuk
setiap 1 pasang sensor :
Nah, untuk 4 pasang sensor..kita perlu
membuat 4 rangkaian seperti di samping kiri ini. Cara kerjanya cukup sederhana,
hanya berdasarkan pembagi tegangan. Penjelasan di paragraf berikutnya aja yaa..
Lambang LED yang berwarna hitam adalah transmitter atau infrarednya yang
memancarkan cahaya infrared terus menerus jika disusun seperti rangkaian di
samping. Lambang LED yang kanan adalah receiver atau photo dioda-nya yang
menangkap cahaya infrared yang ada di dekatnya. INGAT masang photo
dioda-nya HARUS terbalik, seperti gambar rangkaian di samping. Dari rangkaian
sensor ini, kita ambil OUTPUT (to comparator, A/D converter, dll) yang
ditunjukkan oleh gambar di samping.
Sekarang pertanyaannya, koQ lucu yaa sensor
CUPU kaya gitu bisa baca garis? Cara kerjanya ditunjukkan oleh gambar di bawah
ini.
Ketika transmitter (infrared) memancarkan
cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh
bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan
cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap
oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver tinggal
sedikit. Nah, artinya kita sudah bisa membedakan pembacaan garis dari sensor
bukan? Kalau kita sudah tahu, perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver akan
menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver (photo dioda)
tersebut. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini.
Kalau cahaya yang dipancarkan ke bidang
putih, sensor akan :
Sebaliknya, kalau cahaya yang dipantulkan
oleh bidang hitam, maka sensor akan :
Setelah kita tahu ilustrasi sensor, tinjau kembali
rangkaian sensornya, bisa kita analogikan seperti :
Tadi
kita tahu kalau hambatan receiver berubah-ubah, jadi otomatis rangkaian sensor
yang bagian kanan bisa kita analogikan seperti gambar. Receiver bisa kita
analogikan dengan resistor variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya bisa
berubah. Otomatis, dengan pembagi tegangan, nilai tegangan di output rangkaian
juga akan berubah-ubah bukan? Jadi, baca putih akan mengeluarkan output dengan
tegangan rendah (sekitar 0 Volt) dan baca hitam akan mengeluarkan output dengan
tegangan tinggi (mendekati Vcc = 5 Volt). Kalau rangkaian sensor pembaca sudah
jadi, bisa dibandingkan dengan punya saya yang ditunjukkan oleh gambar di bawah
ini.
Processor yang kita gunakan di sini bukanlah
processor” canggih seperti intel dan amd. Bahkan, kita sama sekali TIDAK
menggunakan mikrokontroler, karena saya anggap mikrokontroler cukup rumit untuk
ukuran smp dan sma. Dalam hal ini, kita gunakan 2 IC (integrated circuit) saja,
yaitu 1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Simple bukan? Di
bawah ini gambar kedua IC tersebut :
IC LM339 biasa disebut sebagai komparator.
Yah, dari istilahnya saja sudah ketahuan kalau gunanya adalah untuk meng-compare
(membandingkan). Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus
dikonversi dulu ke dalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia elektronika.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah processing. Gambar di bawah ini
adalah datasheet LM339. Coba perhatikan dulu sebentar.
1 IC LM339 terdiri dari 4 buah komparator
(yang berbentuk segitiga ). Knapa kita hanya gunakan 1 buah IC ini? Soalnya
kita juga hanya menggunakan 4 buah sensor. Kemudian, tinjau bagian komparator
yang di sebelah kanan.
Satu buah komparator terdiri dari 2 input,
yaitu Vin (input masukan dari sensor) dan Vref (tegangan
referensi). Pada dasarnya, jika tegangan Vin lebih besar dari Vref, maka Vo
akan mengeluarkan logika 1 yang berarti 5 Volt atau setara dengan Vcc.
Sebaliknya, jika tegangan Vin lebih kecil dari Vref, maka output Vo akan
mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt. Knapa kita bisa membandingkan
seperti ini? Nah, seperti yang sudah saya bahas di poin sensor, sensor akan
menghasilkan tegangan yang berbeda-beda ketika dia membaca bidang putih atau
hitam kan?
Kemudian, jangan lupa untuk menambahkan
resistor pull-up di keluaran komparator (Vo). Hal ini disebabkan oleh perilaku
IC LM339 yang hanya menghasilkan logika 0 dan Z (bukan logika 1), sehingga si
logika Z ini harus kita tarik ke Vcc dengan resistor pull-up agar menghasilkan
logika 1. Sip?
IC 74LS00 merupakan “NAND gate” yang berguna
dalam teknologi digital. NAND gate terkait dengan logika 0 dan 1 serta
merupakan gate yang paling simple dan bisa merepresentasikan semua jenis gate
yang ada. Saya rasa bocah smp atau sma blom bisa memahami bagian ini. Jadi saya
skip saja.. Di bawah ini adalah
datasheet IC 74LS00.
Sekarang kita tinjau, bagaimana cara motor
bekerja ketika robot berbelok ke kiri dan ke kanan. Lihat ilustrasi di bawah
ini ketika robot akan berbelok ke arah kanan.
Nah..Ketika robot bergerak lurus, motor akan menyala
dua”nya.
Sekarang knapa tiba” muncul transistor?!
Jawabannya cukup simple. Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak salah, output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk menggerakkannya. Knapa kita pakai transistor? Ada yang tahu apa guna transistor?
Jawabannya cukup simple. Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak salah, output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk menggerakkannya. Knapa kita pakai transistor? Ada yang tahu apa guna transistor?
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar / switch on
off. Motor tidak menyala terus menerus bukan? Sudah saya jelaskan di bab
sebelumnya, pada jalur tertentu motor akan mati dan menyala. Nah,, nyala mati
motor tersebut diatur oleh transistor. Transistor yang digunakan di sini adalah
NPN. Pada dunia elektronika, transistor terdiri dari dua jenis, yaitu
PNP dan NPN. Berikut ilustrasi gampangnya terkait dengan motor.
9. Mekanik
Hmm..
sebenarnya,,jujur saja saya kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang mesin.. Saya cuma tahu sedikit tips, yaitu buat gear yang besar” agar torsi-nya besar. Jadi, robotnya bisa berbelok dengan kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit untuk berbelok. Gampangnya gitu aja.
sebenarnya,,jujur saja saya kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang mesin.. Saya cuma tahu sedikit tips, yaitu buat gear yang besar” agar torsi-nya besar. Jadi, robotnya bisa berbelok dengan kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit untuk berbelok. Gampangnya gitu aja.
10. PCB Layout
Berikut ini pcb layout dari sensor robot line
follower, terdiri dari 4 sensor. Layout PCB ini dibuat dengan menggunakan
software eagle.
Di bawah ini layout pcb dari rangkaian
processor, yang terdiri dari 1 IC NAND dan 1 IC komparator.
oke..sekian tulisan saya tentang membuat
robot line follower sederhana. Kalau ada pembaca yang ingin bertanya silahkan..
Saya akan menjawab dengan senang hati. sampai jumpah di tulisan robot saya
lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar